SEMOGA SEMUA PEMBACA SODASOSIAL BISA MENGERJAKAN UN DENGAN LANCAR DAN MENDAPAT NILAI YANG DIINGINKAN, AMIIIN

Saturday, June 23, 2012

Ayat Jurnal Penyesuaian

1. PERSEDIAAN BARANG DAGANG (KHUSUS PERUSAHAAN DAGANG)
Pada akhir periode, nilai persediaan barang dagangan yang ada di gudang (persediaan akhir) biasanya berbeda dengan yang tercantum pada neraca saldo (persediaan awal). Untuk itu perlu dibuatkan jurnal penyesuaiannya. Ada 2 metode yang bisa digunakan, yaitu metode Ikhtisar Laba/Rugi (atau biasa disingkat Ikhtisar L/R) dan metode Harga Pokok Penjualan (HPP). Berikut ini proses pembuatan jurnal penyesuaiannya:

A. METODE IKHTISAR L/R
Apabila menggunakan metode ini, hanya perlu dibuat dua jurnal untuk persediaan awal dan persediaan akhir. Contoh, pada akhir periode, nilai persediaan barang dagang perusahaan A adalah Rp 1.000.000,00. Sedangkan pada neraca saldo, nilai persediaan barang dagangnya adalah Rp 1.200.000,00. Maka jurnal penyesuaiannya adalah:

Persediaan Awal
Nominal yang tercantum --> Nilai persediaan di neraca saldo

Jurnalnya adalah:
Ikhtisar L/R                           Rp 1.200.000,00
    Persediaan Barang Dagang       Rp 1.200.000,00

Persediaan Akhir
Nominal yang tercantum --> Nilai persediaan di gudang

Jurnalnya adalah:
Persediaan Barang Dagang     Rp 1.000.000,00
    Ikhtisar L/R                           Rp 1.000.000,00

B. METODE HPP
Apabila menggunakan metode ini, perlu dibuatkan sebanyak enam jurnal penyesuaian untuk enam unsur/akun HPP yaitu persediaan awal, persediaan akhir, pembelian, beban angkut pembelian, retur pembelian dan potongan pembelian. Jurnal untuk persediaan awal dan akhir mirip dengan yang digunakan pada metode Ikhtisar L/R. Sedangkan jurnal untuk akun lainnya bertujuan untuk membuat nol akun tersebut. 

Contoh, Contoh, pada akhir periode, nilai persediaan barang dagang perusahaan A adalah Rp 1.000.000,00. Sedangkan pada neraca saldo, nilai persediaan barang dagangnya adalah Rp 1.200.000,00 pembelian sebesar Rp 10.000.000,00, beban angkut  pembelian sebesar Rp 500.000,00 retur pembelian sebesar Rp 100.000,00 dan potongan pembelian sebesar Rp 300.000,00. Maka Jurnal penyesuaiannya adalah:

Persediaan Awal
Nominal yang tercantum --> Nilai persediaan di neraca saldo

Jurnalnya adalah:
HPP                                     Rp 1.200.000,00

    Persediaan Barang Dagang       Rp 1.200.000,00
Persediaan Akhir
Nominal yang tercantum --> Nilai persediaan di gudang

Jurnalnya adalah:
Persediaan Barang Dagang     Rp 1.000.000,00

    HPP                                     Rp 1.000.000,00


Pembelian
Nominal yang tercantum --> Nilai pembelian di neraca saldo

Jurnalnya adalah:
HPP                                    Rp 10.000.000,00
    Pembelian                             Rp 10.000.000,00


Beban Angkut Pembelian
Nominal yang tercantum --> Nilai beban angkut pembelian di neraca saldo


Jurnalnya adalah:
HPP                                   Rp 500.000,00
    Beban Angkut Pembelian       Rp 500.000,00
 
Retur Pembelian
Nominal yang tercantum --> Nilai retur pembelian di neraca saldo


Jurnalnya adalah:
Retur Pembelian                  Rp 100.000,00
    HPP                                    Rp 100.000,00
 
Potongan Pembelian 
Nominal yang tercantum --> Nilai potongan pembelian di neraca saldo

Jurnalnya adalah:
Potongan Pembelian            Rp 300.000,00
    HPP                                    Rp 300.000,00


2. PEMAKAIAN PERLENGKAPAN
Pada akhir periode, perlengkapan yang ada nominalnya pasti sudah berkurang dibandingkan dengan yang tercantum dalam neraca saldo. Untuk itu, perlu dibuat jurnal penyesuaian. Contoh, pada neraca saldo terdapat perlengkapan sebesar Rp 1.000.000,00. Ternyata pada akhir periode nominalnya adalah Rp 250.000,00. Berikut ini adalah proses pembuatan jurnal penyesuaiannya:

Nominal yang tercantum --> sebesar perlengkapan yang terpakai

Perlengkapan Terpakai = Perlengkapan pada neraca saldo - perlengkapan sisa
                                     = 1.000.000 - 250.000,00 = RP 750.000,00

Maka jurnalnya adalah:

Beban Perlengkapan                     Rp 750.000,00
    Perlengkapan                                 Rp 750.000,00


3. UTANG YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Pada akhir periode, mungkin terdapat beberapa utang yang belum terbayar karena jatuh temponya pada periode selanjutnya, seperti utang gaji atau utang bunga. Contoh, pada perusahaan A, gaji pegawai dibayar tiap Jumat, sementara tanggal 31 Desember jatuh pada hari Kamis. Besarnya gaji adalah Rp 50.000,00 per hari. Berikut ini adalah proses pembuatan jurnal penyesuaiannya:

Nominal yang tercantum --> Gaji pegawai yang belum dibayar sampai akhir periode

Gaji yang masih harus dibayar = Gaji per hari x Jumlah hari terutang
                                                 = 50.000 x 4 hari (hari Senin - Kamis)
                                                 = Rp 200.000,00

Maka jurnalnya adalah:

Beban Gaji                                Rp 200.000,00
    Utang Gaji                                  Rp 200.000,00

Keterangan: Dalam soal ini hari kerja adalah hari Senin - Jumat, sedangkan Sabtu dan Minggu adalah bukan hari kerja. Namun nanti dalam soal lain bisa berbeda, ikuti saja keterangan pada soal.

4. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
Pada akhir periode, mungkin terdapat beberapa piutang yang belum terbayar karena jatuh temponya pada periode selanjutnya, misalnya piutang bunga. Contoh pada perusahaan A, bunga dari simpanannya di bank diberikan tiap 3 bulan sekali. Jumlah simpanan perusahaan A sejumlah Rp 120.000.000,00 dengan bunga 12% pertahun atau 1% perbulan. Terakhir bunga dibayarkan pada 31 November 2011. Berikut ini proses pembuatan jurnal penyesuaiannya:

Nominal yang tercantum --> Besarnya bunga yang seharusnya diterima pada akhir periode

Bunga yang masih harus diterima = Simpanan x persentase bunga satu bulan (Desember 2011)
                                                     = 120.000.000 x 1%
                                                     = Rp 1.200.000,00


Maka jurnalnya adalah:

Piutang Bunga                         Rp 1.200.000,00
   Pendapatan Bunga                     Rp 1.200.000,00


5. PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Pada akhir periode, aktiva tetap selalu mengalami penyusutan. Untuk itu perlu dibuatkan jurnalnya. Contoh pada Perusahaan A, ditetapkan bahwa aktiva Mobil dengan harga beli Rp 90.000.000,00 mengalami penyusutan 10% pertahunnya. Berikut ini proses pembuatan jurnal penyesuaiannya:

Nominal yang tercantum -->  Besarnya penyusutan pertahun

Penyusutan aktiva tetap (mobil) = harga beli aktiva tetap x penyusutan pertahun*
                                                   = 90.000.000 x 10%
                                                   = Rp 9.000.000,00


Maka Jurnalnya adalah:

Beban Penyusutan Mobil            Rp 9.000.000,00
    Akumulasi Penyusutan Mobil       Rp 9.000.000,00

Keterangan (*): Menggunakan metode penyusutan garis lurus. Untuk macam-macam metode peyusutan aktiva tetap, akan di bahas pada post lain.


6. BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Pada akhir periode, terdapat beban-beban yang dibayar dimuka seperti asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, dan lain-lain yang belum sepenuhnya menjadi beban atau belum sepenuhnya dinikmati manfaatnya. Pencatatannya bisa menggunakan metode riil maupun nominal (lihat post "Akun Riil dan Akun Nominal") tergantung pada pencatatan transaksinya. Contoh pada Perusahaan A, dibayar asuransi sebesar Rp 2.400.000,00 pada bulan 11 Mei 2011 untuk 1 tahun. Berikut ini proses pembuatan jurnal penyesuaiannya:
A. Menggunakan METODE RIIL
Apabila dicatat pada jurnal umum menggunakan akun rill (asuransi dibayar dimuka). Berikut ini jurnal umumnya:

Asuransi Dibayar Dimuka     Rp 2.400.000,00
    Kas                                      Rp 2.400.000,00


Berikut ini Pembuatan Jurnal Penyesuaiannya:


Nominal yang tercantum --> Beban yang sudah menjadi kewajiban, artinya beban yang terjadi antara tanggal transaksi hingga tutup buku (31 Desember). Caranya, hitung berapa beban asuransi perbulan dan kalikan dengan selisih bulan dari tanggal transaksi hingga tutup buku seperti dibawah ini:


Selisih bulan --> Mei(*) - Juni - Juli - Agustus - September - Oktober - November - Desember (8bulan)
Keterangan (*): Apabila transaksi terjadi antara tanggal 1-15, maka bulan transaksi tersebut dihitung, apabila terjadi diatas tanggal tersebut, bulan transaksi tidak dihitung.


Asuransi Perbulan --> 2.400.000/12 = Rp 200.000,00



Beban yang sudah menjadi kewajiban = Asuransi Perbulan x selisih bulan
                                                            = 200.000 x 8
                                                            = Rp 1.600.000,00


Maka jurnalnya adalah:


Beban Asuransi                      Rp 500.000,00

    Asuransi Dibayar Dimuka         Rp 500.00,00

B. Menggunakan METODE NOMINAL
Apabila dicatat pada jurnal umum menggunakan akun nominal (beban asuransi). Berikut ini jurnal umumnya:

Beban Asuransi                   Rp 2.400.000,00
    Kas                                      Rp 2.400.000,00


Berikut ini Pembuatan Jurnal Penyesuaiannya:


Nominal yang tercantum --> Beban yang belum menjadi kewajiban artinya beban yang terjadi antara awal tahun setelah tutup buku hingga selesai masa pendapatan/masa kontrak. Caranya, hitung berapa beban asuransi perbulan dan kalikan dengan sisa bulan pada masa kontrak setelah akhir tahun (tutup buku).


Sisa bulan --> Mei - Desember (8 bulan)*
                     12 - 8 = 4 Bulan
Keterangan (*): Lihat pada perhitungan bulan di metode riil.



Asuransi Perbulan --> 2.400.000/12 = Rp 200.000,00



Beban yang belum menjadi kewajiban = Asuransi Perbulan x sisa bulan kontrak

                                                            = 200.000 x4
                                                            = Rp 800.000,00


Maka jurnalnya adalah:

Asuransi Dibayar Dimuka      Rp 500.00,00
    Beban Asuransi                      Rp 500.000,00


7. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
Pada akhir periode, terdapat pendapatan-pendapatan yang diterima dimuka seperti sewa diterima dimuka, iklan diterima dimuka, dan lain-lain yang belum sepenuhnya menjadi hak. Pencatatannya bisa menggunakan metode riil maupun nominal (lihat post "Akun Riil dan Akun Nominal") tergantung pada pencatatan transaksinya. Contoh pada Perusahaan A, diterima sewa sebesar Rp 1.200.000,00 pada bulan 2 Agustus 2011 untuk 1 tahun. Berikut ini proses pembuatan jurnal penyesuaiannya:

A. Menggunakan METODE RIIL
Apabila dicatat pada jurnal umum menggunakan akun rill (sewa diterima dimuka). Berikut ini jurnal umumnya:

Kas                                      Rp 1.200.000,00
     Sewa Diterima Dimuka          Rp 1.200.000,00

Berikut ini Pembuatan Jurnal Penyesuaiannya:

Nominal yang tercantum --> Pendapatan yang sudah menjadi hak, artinya pendapatan yang terjadi antara tanggal transaksi hingga tutup buku (31 Desember). Caranya, hitung berapa pendapatan sewa perbulan dan kalikan dengan selisih bulan dari tanggal transaksi hingga tutup buku seperti dibawah ini:

Selisih bulan --> Agustus(*) - September - Oktober - November - Desember (5 bulan)
Keterangan (*): Apabila transaksi terjadi antara tanggal 1-15, maka bulan transaksi tersebut dihitung, apabila terjadi diatas tanggal tersebut, bulan transaksi tidak dihitung.


Sewa Perbulan --> 1.200.000/12 = Rp 100.000,00

Pendapatan yang sudah menjadi hak = Sewa Perbulan x selisih bulan
                                                          = 100.000 x 5
                                                          = Rp 500.000,00

Maka jurnalnya adalah:

Sewa Diterima Dimuka    Rp 500.000,00
    Pendapatan Sewa              Rp 500.00,00

B. Menggunakan METODE NOMINAL
Apabila dicatat pada jurnal umum menggunakan akun nominal (pendapatan Sewa). Berikut ini jurnal umumnya:

Kas                                      Rp 1.200.000,00

     Pendapatan Sewa                  Rp 1.200.000,00


Berikut ini Pembuatan Jurnal Penyesuaiannya:


Nominal yang tercantum --> Pendapatan yang belum menjadi hak, artinya pendapatan yang terjadi antara awal tahun setelah tutup buku hingga selesai masa pendapatan/masa kontrak. Caranya, hitung berapa pendapatan sewa perbulan dan kalikan dengan sisa bulan pada masa kontrak setelah akhir tahun (tutup buku).

Sisa bulan --> Agustus - Desember (5 bulan)*
                     12 - 5 = 7 Bulan
Keterangan (*): Lihat pada perhitungan bulan di metode riil.


Sewa Perbulan --> 1.200.000/12 = Rp 100.000,00



Pendapatan yang belum menjadi hak = Sewa Perbulan x sisa bulan kontrak
                                                           = 100.000 x7
                                                           = Rp 700.000,00


Maka jurnalnya adalah:

Pendapatan Sewa              Rp 700.00,00
    Sewa Diterima Dimuka       Rp 700.000,00


8. PIUTANG TAK TERTAGIH
Pada akhir periode, biasanya terdapat piutang-piutang yang tidak tertagih karena berbagai macam alasan, seperti perusahaan yang berhutang sudah tak mampu melunasi.  Bisa menggunakan metode langsung maupun tak langsung. Contohnya pada Perusahaan A, diperkirakan 5% dari total piutang yaitu Rp 10.000.000,00. Berikut ini proses pembuatan jurnal penyesuaiannya:

Nominal yang tercantum -->  Besarnya piutang tak tertagih

Piutang tak tertagih = Total piutang x estimasi piutang tak tertagih
                                = 10.000.000 x 5%
                                = Rp 500.000,00


Maka jurnalnya adalah:

A. Metode LANGSUNG:

Beban Piutang Tak Tertagih           Rp 500.000,00
    Piutang Tak Tertagih                      Rp 500.000,00

B. Metode TAK LANGSUNG

Beban Piutang Tak Tertagih           Rp 500.000,00
    Cadangan Piutang Tak Tertagih       Rp 500.000,00

Cadangan Piutang Tak Tertagih      Rp 500.000,00
    Piutang Tak Tertagih                      Rp 500.000,00
 
 
9. PEMBETULAN KESALAHAN PENCATATAN
Dalam proses pencatatan transaksi, terkadang bisa terjadi kesalahan. Kesalahan tersebut tidak boleh langsung dibetulkan dengan cara mencoret atau menghapus yang salah dan langsung diganti melainkan dibetulkan lewat jurnal penyesuaian. Berikut ini cara pembuatan jurnal penyesuaiannya:

Buat jurnal yang salah --> Balik jurnal yang salah --> Buat jurnal yang benar --> Gabungkan jurnal salah yang telah dibalik dan jurnal yang benar kemudian kurangi selisih akun yang sama.

Contoh, pada Perusahaan A, terjadi kesalahan pencatatan dimana pembelian perlengkapan sebesar Rp 500.000,00 tercatat sebagai pembelian peralatan sebesar Rp 500.000,00, berikut ini proses pembuatan jurnal penyesuaiannya:

A. Buat Jurnal yang Salah

Peralatan            Rp 500.000,00
    Kas                     Rp 500.000,00

B. Balik Jurnal yang Salah

Kas                    Rp 500.000,00
    Peralatan             Rp 500.000,00

C. Buat Jurnal yang Benar

 Perlengkapan     Rp 500.000,00
     Kas                    Rp 500.000,00
D. Gabungkan Jurnal Salah yang telah Dibalik dan Jurnal yang Benar

Kas                   Rp 500.000,00
Perlengkapan     Rp 500.000,00
    Peralatan            Rp 500.000,00
    Kas                    Rp 500.000,00

Karena akun kas bisa dikurangkan maka jurnalnya menjadi:
Perlengkapan    Rp 500.000,00
    Peralatan           Rp 500.000,00




6 comments:

  1. bagaimna jurnal penyesuaian gaji di bayar d muka, jika akun ini tdak trdapat dlam neraca saldo?

    ReplyDelete
    Replies
    1. biasanya di neraca saldo dituliskan sebagai beban gaji. atau kalo bisa tulis soalnya yang lengkap, saya masih agak rancu dengan pertanyaannya :)

      Delete
  2. Replies
    1. mau copas? ctrl A trus copy aja :)
      kalo mau save page juga bisa :)

      Delete