A. PENGERTIAN
B. JENIS CITRA
1. Berdasarkan Sensor
- Citra Foto
- Citra Nonfoto
- Citra Vertikal
- Citra Miring (Oblique)
- Ultraviolet --> Spektrum Ultraviolet (0,1 - 0,4)
- Pankromatik --> Spektrum Merah sampai Ungu (0,4 - 0,7)
- Ortokromatik --> Spektrum Biru sampai Merah (0,4 - 0,56)
- Inframerah --> Spektrum Inframerah (0,7 - 30)
- Citra Udara
- Citra Satelit
C. INTERPRETASI CITRA
1. Pengertian
- Menafsirkan citra untuk mendapatkan informasi dari obyek yang terdapat dalam citra.
- Deteksi (Mengenali obyek, ada atau tidak).
- Identifikasi Obyek (Pengenalan lebih lanjut pada obyek, memperhatikan karakteristik yang terdapat apda obyek tersebut).
- Analisis (Pengelompokan obyek berdasarkan ciri yang sama).
- Deduksi (Proses berdasarkan bukti ke arah yang lebih khusus).
- Idealisasi (Penyajian informasi yang siap digunakan).
D. KARAKTERISTIK OBYEK PADA CITRA
- Rona, tingkat kegelapan atau kecerahan obyek. Contoh: hasil pencitraan pada daerah rawa menunjukkan rona gelap, sedangkan pada daerah pantai menunjukkan rona cerah.
- Warna, wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit. Contoh: Laut berwarna biru sedangkan daerah hutan berwarna hijau.
- Ukuran, Atribut obyek yang berupa panjang, jarak, luas, tinggi, volume, dan lain sebagainya.
- Tekstur, Frekuansi perubahan rona pada citra. Contoh: tekstur pada perkebukan kelapa sawit terlihat renggang dan kasar sedangkan tekstru pada sawah yang padinya telah menguning tampak halus dan rapat.
- Pola, Kecenderungan bentuk suatu obyek yang tergambar pada suatu citra. Contoh: pola pemukiman penduduk berbentuk memanjang di sepanjang rel kereta api.
- Situs, Letak obyek pada bentang darat. Contoh: Tugu Monas terletak di DKI Jakarta.
- Asosiasi, Keterkaitan antara satu obyek dengan lainnya. Contoh: Dimana ada gawang biasanya disitulah letak lapangan sepak bola.
- Usia, usia obyek saat direkam.
- Waktu, dari waktu pengambilan data.
No comments:
Post a Comment